PAN Minta Samisake dan Pinjaman 250 M Diparipurnakan, Fraksi Gabungan WO
NusantaraTerkini.Com – Anggota DPRD Kota Bengkulu Kusmito Gunawan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mempertanyakan rapat paripurna pada Senin 19 Desember 2016 yang hanya mengagendakan pembahasan 3 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yakni Raperda tentang Pembentukan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), Raperda tentang Penyertaan Modal kepada BPRS dan Raperda tentang Penyertaan Modal kepada PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu.
Sementara Raperda tentang Samisake dan Pinjaman Rp 250 M dijadwalkan terpisah. Karenanya ia meminta pelaksanaan paripurna ditunda dan dijadwalkan ulang melalui rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kota Bengkulu dengan menyertakan kedua Raperda tersebut.
[Baca juga: Indra Sukma: Yang Pinjam Duit Walikota, Bukan Helmi Hasan]
Tak pelak, permintaan Fraksi PAN mendapatkan respon hingga berujung hujan interupsi dari perwakilan rakyat lainnya. Seperti Sutardi yang menyebutkan untuk apa lagi bahas Samisake dan Suimi Fales yang mengingatkan dewan lainnya bahwa paripurna kali ini bukan rananya debat kusir. Bahkan suasana sempat memanas dengan aksi gebrak meja salah satu anggota dewan.
[Baca juga: Tidak Sesuai Peruntukan, Golkar Belum Setujui Pinjaman 250 M]
Hingga akhirnya Fraksi Kebangkitan Bintang Perjuangan kompak menyatakan Walk Out (WO). “Fraksi kita full WO karena tidak sesuai hasil rapat Banmus, paripurna kali ini membahas 3 Raperda, jadi lanjutkan dengan pembahasan itu, jangan sampai paripurna cacat hukum. Terkait pinjaman Rp 250 M kita akan kaji ulang,” tegas Hamsi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bengkulu Erna Sari Dewi (ESD) menyebutkan bahwa kedua Raperda yang tidak masuk pembahasan, spesifik dan unik. Karenanya dijadwalkan tersendiri, agar tidak menganggu pembahasan Raperda-Raperda lainnya. Meski pada akhirnya tercapai kesepakatan paripurna ditunda dan dibanmus ulang. [NU9u3]
