Melihat Bung Karno Dari Kacamata Bengkulu, Ini Kata Ridwan Kamil

NusantaraTerkini.Com, BENGKULU – Pengasingan Soekarno selama empat tahun di Bengkulu, tenyata memiliki perjalanan kisah unik. Bung Karno bersama keluarganya, yang notabene dibuang/ diasingkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada Tahun 1938 justru tak lemahkan semangat juang dan tak hentikan Sang Proklamator untuk terus berkarya. Tak hanya itu, di Bengkulu juga terukir kisah cinta yang tak terduga, antara Soekarno dan Fatimah atau Fatmawati.

“Disini bertemu dengan cintanya, kadang-kadang cinta hadir dari tempat yang tak terduga. Dari tidak keterdugaan ada cinta yang melahirkan semangat, dari semangat lahirlah cita-cita,” tutur Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat di Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Bengkulu pada Rabu (15/03).

Dari perspektif itulah, lanjut Ridwan Kamil yang didaulat sebagai Duta Yayasan Bung Karno mengatakan Bengkulu merupakan salah satu tempat penting dalam sejarah pada waktu perjalanan lahirnya Republik Indonesia.

“Kalau tidak ada Bengkulu, jangan-jangan tidak ada Republik Indonesia. Jadi sangatlah penting sisi kesejarahan Bengkulu ini dalam titimangsa dari lahirnya Republik Indonesia,” tegas Kang Emil -sapaan akrab Wali Kota Bandung Ridwan Kamil-.

Dalam kesempatan itu, Kang Emil menyampaikan rencana melakukan ‘napak tilas’ jejak Sukarno di Sumatera. Situs-situs yang pernah dilalui Bung Karno akan dicari kemudian disempurnakan dan diperbaiki. Tak hanya fisik, diungkapkan Kang Emil, penyempurnaan juga pada materi sejarahnya. Dirinya yang baru kali pertama mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu, mengatakan kondisinya sudah sangat baik.

“Mudah-mudahan semangatnya (Bung Karno. Red) bisa dipedomani diteladani oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang rata-rata makin jauh dari sejarah,” ungkapnya.

Selain ke Rumah Pengasingan, Ridwan Kamil juga mengunjungi Masjid Jamik Bengkulu. Masjid tersebut merupakan bangunan yang dirancang Soekarno saat pengasingannya, dan kini tetap menjadi tempat beribadah yang juga bangunan cagar budaya. Kehadiran Ridwan Kamil di Bengkulu sebagai Duta Yayasan Bung Karno untuk memenuhi undangan Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Di Bengkulu akan diresmikan revitalisasi Bengteng Marborough, sebuah situs atau bagungan cagar budaya peninggalan Inggris yang dibangun antara tahun 1713-1719. (Jamal)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page