Tampilkan Tari Tor Tor Sumatera Utara, HUT Kota Argamakmur Dimeriahkan Vokalis Berdarah Batak

Penutupan HUT Kota Argamakmur Bengkulu Utara Ke 40
Penutupan HUT Kota Argamakmur Bengkulu Utara Ke 40

NusantaraTerkini.com – Hari Ulang Tahun Kota Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara ke 40 dimeriahkan oleh artis papan atas asal Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara. Judika Nalon Abadi Sihotang atau yang ebih dikenal dengan Judika Sihotang.

Pria berdarak Batak yang mendapatkan ranner up kedua pada ajang mencari bakat Indonesia Idol, tampil menghibur masyarakat Bengkulu Utara, pada malam penutupan puncak perayaan di Alun-Alun Rojo Malim Paduko, pada Minggu 16 Oktober 2016 sekira pukul 21.00 WIB.

Sebelumnya, Sabtu (8/10), pada pembukaan perayaan Ulang Tahun kota Arga Makmur ke-40, secara langsung disuguhkan tari adat asal Sumatra Utara Tor-Tor dan dikemas dengan berbagai macam seni budaya, dan dilanjutkan dengan Festival multi Etnis yang menampilkan beberapa suku khas Bengkulu Utara.

Kentalnya nuansa Sumatera Utara pada pembukaan dan penutupan perayaan pun mendapat beragam komentar. Salah satunya dari salah satu seniman muda Bengkulu Utara, adalah Salirodi (30). Menurutnya, ada oknum yang bermain dibelakang layar pada pesta tahunan kali ini.”Saya sebagai seniman, kita ketahui masyarakat Bengkulu Utara adalah suku rejang, yang terkenal dengan denga tari gandai, konsep tari masal yang bukan nuansa nusantara, karena jika tarian nusantara semua tarian yang ada digabungkan, ada apa ini,” sebut Sali.

Meski demikian, dirinya tetap akan berfikir positif akan hal tersebut,”Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD kita yang notabene orang batak saya yakin mereka tidak salah, mereka tidak bersentuhan langsung dengan rencana kegiatan, ada aktor dibalik ini. Kedepan saya mengharap hal demikian tidak terulang lagi, kami memiliki budaya,” harap pemain Serunai yang pernah pentas di Jakarta membawakan tarian dan komposisi musik Khas Bengkulu.

Sementara itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat LIP45 Robinson menegaskan, dirinya tak akan berkomentar banyak terkait hal tersebut.”Meski ada kekecewaan, kami menerima, yang sudah ya sudah tidak mungkin akan diulang lagi, karena setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya,” sindir Robinson dengan nada cetus.

Sedikit berbeda dengan apa yang diungkapkan Ketua DPRD Bengkulu Utara, Aliantor, SE, beberapa waktu lalu. Menurut politisi partai Golkar ini, dimanapun berada semua harus menjunjung kearifan lokal.”Kedepan hal-hal teknis seperti itu harus diperbaiki, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Kami tidak masuk ke dalam kepanitiaan, jika sebelumya kami mengetahui tentu kami akan menyampaikan hal itu kepada panitia,” terang pria berdarah batak kelahiran Tanjung Barigi 6 Juli 1974. (wd15)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page