Sektor Pertanian Butuh Terobosan, RM: Kini Eranya Industrialisasi

Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti saat memberikan bantuan handtractor, bibit dan pupuk
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti saat memberikan bantuan handtractor, bibit dan pupuk di Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu

NusantaraTerkini.Com – Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti merasa sedikit kecewa, karena apa yang di harapkannya dalam upaya mendorong sektor pertanian masih sama saja dari jaman dahulu, belum adanya inovasi dan terobosan yang baru di bidang pertanian tersebut.

“Dari dulu hingga sekarang, kita masih berkutat dengan masalah produksi dan produksi, padahal dari jaman Orde Baru, jamannya pak Soeharto, hal tersebut telah dilakukan, seharusnya di era kita sekarang adalah era industrialisasi,” kata Gubernur Ridwan, saat memberikan kata sambutan dalam acara penyerahan alat-alat mesin pertanian, benih Jagung Hibrida dan Pupuk NPK, di Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Senin (14/11).

Ridwan Mukti berharap tadinya, ada sesuatu yang baru dalam bidang pertanian ini, Dirinya beranggapan jika hanya sekedar masalah peningkatan produksi pangan, tak perlu pihak kementerian sampai datang ke Bengkulu, hal itu seakan menunjukan masyarakat Bengkulu belum memiliki tanggungjawab yang tinggi dalam bekerja.

“Sampai didatangi orang Kementerian, padahal cuma masalah produksi, cara bercocok tanam dari dulu sama saja, nggak ada masalah produksi yang sulit,’’ sesalnya.

Mantan anggota DPR RI dua periode ini, meminta kepada pihak kementan agar dapat memberikan suatu terobosan yang baru bagi dunia pertanian ini dan dapat berkonsilidasi dengan pihak pemerintah daerah, bukan hanya sekedar bicara target produksi saja, tapi bagaimana mampu memberdayakan masyarakat petani sehingga mereka dapat mandiri dan meningkatkan kemampuan para pejabat daerah untuk berinovasi bagi kesejahteraan rakyat.

“Memang permintaan saya di atas rata-rata permintaan Kementerian Pertanian, jika Kementan minta luas produksi, hasil produksi pertanian meningkat, itu hal pokok, jika tak mampu pejabatnya, lapor saya saja, kalau nggak mampu akan saya pecat, Saya maunya lebih di atas itu, caranya sering konsilidasi,” tegasnya.

Ridwan Mukti berkeinginan, masyarakat Bengkulu harusnya saat ini sudah memiliki rasa keinginan dan kebanggaan untuk menjadi seorang petani, namun kenyataannya masih ada masyarakat yang enggan menjadi petani. Ridwan Mukti menilai, hal tersebut karena selama ini petani tak merasa bahagia, karena keuntungan yang di dapat dari hasil pertanian belum mampu mendorong ekonomi keluarganya.

Untuk hal itulah, mantan Bupati Musi Rawas ini meminta kepada pihak Kementerian Pertanian melalui Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan RI yang hadir saat itu, pihaknya dapat diberikan rekomedasi untuk mengeluarkan kebijakan yang dapat membantu para petani, seperti dalam hal adanya patokan harga terendah saat panen, sehingga para petani tidak di permainkan oleh para tengkulak.

“Kami bermimpi bagaimana para petani kita bisa kaya, kami harap agar dapat diberikan kekuatan regulasi seperti patokan harga terendah, sehingga mampu menyelamatkan petani saat panen dari para tengkulak,” harapnya.

“Saat panen, bukan petaninya yang tersenyum tapi para pedagang yang panen hasilnya, serta orang Kementerian yang tersenyum, karena targetnya tercapai,” sindirnya, yang disertai tawa para undangan. Acara penyerahaan bantuan alat pertanian serta benih jagung Hibrida dan pupuk NPK dari Kementerian Pertanian RI dan Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, di hadiri juga oleh pihak kejaksaan tinggi Bengkulu, Kapolda Bengkulu, Kepala Perwakilan OJK Bengkulu serta dihadiri oleh gabungan Kelompok Tani se-Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu.

Bantuan alat pertanian berupa handtracktor, power thresher, kendaraan roda tiga, pemintil jagung, Hand Spayer Elektrik, benih jagung Hibrida, pupuk NPK serta Gerobak Dorong untuk pelaku usaha di kota Bengkulu, di serahkan langsung oleh Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti secara simbolis kepada perwakilan kelompok tani. [NU003/Saipul MC]

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page