Gubernur Tidak Takut Gertak Sambal, PT. CBS

NusantaraTerkini. Com Mediasi alot, antara pihak PT CBS (Citra Buana Seraya) dengan Forum Masyarakat Rejang Gunung Bungkuk. Gubernur Ridwan Mukti memutuskan untuk tetap membekukan kegiatan perusahaan tambang di kabupaten Bengkulu Tengah tersebut. Menanggapi pembekuan tanpa kejelasan batas waktu, pihak PT CBS terkesan mengancam.

“Kalau pembekuan tak ada batas waktunya, bisa saja kami dengan terpaksa merumahkan karyawan,” kata Danu Ardianto, Kepala Bagian Tehnik Tambang PT CBS, Senin (1/8)

Rupanya ‘gertakan’ itu tak laku dihidangkan saat mediasi yang juga dihadiri Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramli. Gubernur yang populer disapa RM, malah menjelaskan pihak CBS harusnya bersyukur, perusahaan tambangnya tak ditutup dengan dicabut ijinnya.

“Tak ada tambang tak jadi soal, masyarakat masih bisa makan. Kami tidak tergantung pada perusahaan tambang,” tegas RM dengan dilanjutkan bahwa tak ada royalti atau keuntungan signifikan untuk Bengkulu.

Seperti diketahui, penghentian operasional dengan batas waktu yang tidak ditentukan itu, dikarenakan belum adanya perdamaian pasca peristiwa bentrok di PT CBS pada 11 Juli 2016 lalu, yang mengakibatkan 4 warga tertembak dan 1 anggota kepolisian mengalami pembacokan.

Saat mediasi yang juga dihadiri unsur DPRD Benteng, FKPD serta Kepolisian dan Kejaksaan itu, RM terang-terangan ucapkan dirinya tak takut ancaman. Ditengah forum mediasi antara FMRGB yakni perwakilan 12 desa dengan perusahaan tambang under ground itu, ia minta agar perusahaan gunakan kesempatan, bukan lakukan ancaman.

“Saya tidak perlu diancam, jadi jangan coba-coba mengancam. Saya tidak takut,” ucapnya dihadapan forum. (NU001)

Rekomendasi
Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You cannot copy content of this page